LOMBOK–Sebagai bentuk simpati dan solidaritas, Yayasan Maziyyah Indonesia (YMI) berinisiatif menggalang dana untuk membantu Akhdiyat Kurniawan sejak Senin (7/10) lalu hingga Kamis (10/10) pagi. Putranya mengalami patah tangan dan harus dioperasi agar bisa sembuh kembali.
Penggalangan dana ini memang merupakan salah satu bentuk program Yayasan Maziyyah Indonesia yang diberi nama Maziyyah Peduli Sekawan. Dana sebesar Rp3 juta rupiah telah diserahkan kepada yang bersangkutan pada Kamis (10/10) sore oleh perwakilan yayasan yang berada di Lombok, yaitu Andre Warsito dan Ali Aqsa.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, salah satu anggota Yayasan Maziyyah Indonesia, Akhdiyat Kurniawan, yang berasal dari Kabupaten Lombok Utara (KLU) mengalami musibah. Sudais, putra pertamanya, mengalami patah tulang lengan bawah.
Menurut Akhdiyat, putranya sempat bermain di sebuah rumah kosong yang lokasinya tidak jauh dari tempat tinggalnya pada tanggal 15 Juli 2024. Sudais diduga terpeleset dari lantai 2 rumah kosong tersebut dan terjatuh dengan posisi tangan kanan menahan badan.
Karena terkendala biaya, Akhdiyat tidak langsung membawanya ke rumah sakit. Ia disarankan oleh warga untuk mendatangi tukang urut. Sudais pun diterapi di sana selama satu bulan. Namun, kondisinya tampak tidak membaik.
Akhdiyat terpaksa memeriksakan anaknya ke rumah sakit untuk dicek dengan rontgen. Dokter pun menyatakan bahwa Sudais harus dioperasi karena terdapat patahan tulang yang bergeser keluar dari sambungan tulang. Akhirnya, Sudah dioperasi pada tanggal 15 Agustus 2024.
Tujuh hari setelah dilakukan tindakan operasi, Sudais mengaku belum bisa menggerakkan tangannya. Akhdiyat pun kembali ke rumah bersama anaknya untuk diperiksa. Dokter menyarankan untuk dioperasi kembali agar pertumbuhan tulang bisa sempurna, tidak panjang sebelah, dan dapat digerakkan.
Maka, pada tanggal 6 Oktober 2024, Sudais dioperasi untuk kedua kalinya. Proses operasi ini berlangsung agak lama dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena di lokasi patahan tulang terdapat banyak pembuluh darah, sehingga dokter pun perlu berhati-hati. shah wa